Transformasi PDGI: Adaptasi terhadap Perubahan Demografi dan Kebutuhan Kesehatan Gigi
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menghadapi tuntutan untuk melakukan transformasi signifikan agar dapat beradaptasi dengan perubahan demografi dan kebutuhan kesehatan gigi yang terus berkembang di Indonesia. Perubahan ini menuntut PDGI untuk tidak hanya mempertahankan profesionalisme, tetapi juga berinovasi dalam pelayanan dan pendidikan.
Perubahan Demografi dan Kebutuhan Kesehatan Gigi
Indonesia sedang mengalami transisi demografi, yang berarti populasi lansia semakin meningkat. Peningkatan usia harapan hidup membawa konsekuensi pada pola penyakit dan kebutuhan kesehatan gigi yang berbeda:
Penyakit Gigi pada Lansia: Gigi dan mulut lansia cenderung lebih rentan terhadap kondisi seperti penyakit periodontal (gusi), kehilangan gigi, karies akar, mulut kering, dan masalah yang berkaitan dengan penggunaan gigi tiruan. Kondisi sistemik seperti diabetes atau penyakit jantung juga dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Peningkatan Kebutuhan Perawatan Kompleks: Perawatan gigi pada lansia seringkali lebih kompleks, membutuhkan pendekatan holistik yang mempertimbangkan kesehatan umum, penggunaan obat-obatan, dan mobilitas pasien.
Pergeseran Fokus ke Pencegahan dan Pemeliharaan: Dengan bertambahnya usia, fokus perawatan gigi tidak hanya pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan kerusakan lebih lanjut dan pemeliharaan fungsi gigi yang tersisa.
Selain itu, perubahan gaya hidup dan pola makan juga memengaruhi prevalensi masalah kesehatan gigi di berbagai kelompok usia, seperti peningkatan konsumsi makanan manis yang berkontribusi pada karies pada anak-anak dan remaja, serta kebutuhan akan perawatan ortodontik dan estetika yang semakin tinggi.
Transformasi PDGI dalam Menghadapi Perubahan ini
PDGI berupaya melakukan transformasi di berbagai area untuk merespons dinamika ini:
1. Penguatan Kompetensi Dokter Gigi untuk Pelayanan Geriatri dan PTM
Pendidikan Kedokteran Gigi Berkelanjutan (PKGB) Spesifik: PDGI perlu terus mengembangkan dan memperbanyak program PKGB yang fokus pada geriatri dentisti, manajemen pasien dengan penyakit sistemik yang memengaruhi kesehatan gigi dan mulut, perawatan paliatif dalam kedokteran gigi, serta rehabilitasi prostodontik pada lansia. Ini mencakup seminar, lokakarya, dan pelatihan keterampilan.
Pengembangan Kurikulum: Bekerja sama dengan fakultas kedokteran gigi, PDGI mendorong integrasi materi tentang kesehatan gigi pada lansia dan PTM dalam kurikulum pendidikan sarjana dan pascasarjana, agar calon dokter gigi lebih siap menghadapi tantangan ini.
2. Mendorong Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Gigi Terkini
Digitalisasi Praktik: PDGI mendorong adopsi teknologi digital dalam praktik kedokteran gigi, seperti rekam medis elektronik, pencitraan digital (digital X-ray, CBCT), dan CAD/CAM (Computer-Aided Design/Computer-Aided Manufacturing) untuk pembuatan restorasi gigi. Teknologi ini meningkatkan efisiensi, akurasi diagnosis, dan kenyamanan pasien.
Tele-dentistry: Mengakselerasi pemanfaatan tele-dentistry atau konsultasi gigi jarak jauh, terutama untuk pasien di daerah terpencil atau lansia yang memiliki keterbatasan mobilitas. PDGI mendukung pengembangan panduan dan regulasi untuk praktik tele-dentistry yang etis dan aman.
Edukasi Teknologi: Mengadakan pelatihan bagi anggotanya untuk menguasai teknologi baru, seperti penggunaan laser, implan gigi modern, dan biomaterial inovatif dalam perawatan gigi.
3. Fokus pada Pelayanan Preventif dan Promotif
Edukasi Kesehatan Gigi Masyarakat: PDGI aktif dalam kampanye edukasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut di berbagai segmen masyarakat, termasuk lansia. Ini mencakup sosialisasi cara menyikat gigi yang benar, diet seimbang, dan pentingnya kunjungan rutin ke dokter gigi.
Peningkatan Peran Dokter Gigi di Layanan Primer: Mengadvokasi penguatan peran dokter gigi di fasilitas layanan primer (Puskesmas), yang menjadi garda terdepan dalam deteksi dini masalah gigi, pencegahan, dan rujukan kasus kompleks.
4. Advokasi Kebijakan dan Kolaborasi Lintas Sektor
Dukungan Kebijakan Kesehatan Gigi Lansia: PDGI mengadvokasi kebijakan pemerintah yang mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan gigi untuk lansia, termasuk cakupan dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang lebih komprehensif.
Kolaborasi Multidisiplin: Mendorong kolaborasi antara dokter gigi dengan dokter umum, spesialis lain (seperti geriatri, penyakit dalam), perawat, dan ahli gizi untuk memberikan perawatan kesehatan holistik bagi pasien, terutama lansia dengan berbagai kondisi medis.
Kemitraan dengan Industri: Menjalin kemitraan strategis dengan industri alat dan material kedokteran gigi untuk mendukung inovasi dan ketersediaan produk berkualitas.
Dengan terus beradaptasi dan bertransformasi, PDGI tidak hanya akan menjaga relevansi profesi dokter gigi, tetapi juga akan memainkan peran yang semakin vital dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut seluruh masyarakat Indonesia, termasuk populasi lansia yang terus bertumbuh.